Kamis, 28 Oktober 2010

BAB IV IDENTITAS NASIONAL DAN GLOBALISASI


Hakikat dan Dimensi Identitas Nasional
Secara harfiah identitas adalah ciri-ciri, tanda-tanda atau jati diri yang melekat pada sesuatu atau seseorang yang membedakan dengan yang lain.
Secara teoritis, menurut koento wibisono, pengertian identitas pada hakekatnya merupakan “manifastasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam aspek kehidupan suatu bangsa dengan ciri-ciri khas, dan dengan ciri-ciri yang khusus tersebut maka suatu bangsa berbeda dengan bangsa lain dalam kehidupannya”
Unsur-unsur pembentuk identitas nasional
1.      Sejarah
Kebesaran dua kerajaan nusantara, Majapahit dan Sriwijaya, telah membekas pada semangat perjuangan bangsa Indonesia pada abad-abad berikutnya ketika penjajahan asing menancapkan kuku imperialismenya. Semangat juang bangsa Indonesia dalam mengusir penjajah telah menjadi ciri khas bagi bangsa Indonesia yang kemudian menjadi salah satu unsur pembentuk identitas nasional Indonesia.
2.      Kebudayaan
Aspek kebudayaan yang menjadi unsur pembentuk identitas nasional meliputi tiga unsur yaitu: akal, budi, perdaban dan pengetahuan
3.      Suku bangsa
Kemajemukan merupakan identitas lain bangsa Indonesia. Namun demikian, lebih dari sekadar kemajemukan yang bersifat alamiah tersebut, tradisi bangsa Indonesia untuk hidup bersama dalam kemajemukan merupakan hal lain yang harus terus dikembangakan dan dibudayakan.
4.      Agama
Keragamaan agama dan keyakinana di Indonesia tidak hanya dijamin oleh konstitusi negara, tetapi juga merupakan suatu rahmat Tuhan yang Maha Esa yang harus tetap dipelihara dan disyukuri bangsa Indonesia.
5.      Bahasa
Peristiwa Sumpah Pemuda tahun 1928, yang menyatakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan bangsa indonesia, telah memberikan nilai bagi pembentukan identitas nasional. Lebih dari sekedar bahasa nasional, ia telah memberikan sumbangan besar pada pembentukan nasionalisme Indonesia.

Globalisasi, Glokalisasi dan Ketahanan Nasional
a.       Hakikat Globalisasi
Globalisasi adalah suatu perubahan sosial dalam bentuk semakin bertambahnya keterkaitan antara masyarakat dengan faktor-faktor yang terjadi akibat transkulturasi dan perkembangan teknologi modern
Beberapa unsur penting yang terkait dengan globalisasi:
1.      Global space (dunia maya)
2.      Kecenderungan gelombang globalisasi terhadap nasionalisme
3.      Tentangan masa depan dalam gelombang globalisasi
b.      Glokalisasi
Glokalisasi dimaknai sebagai munculnya interpretasi produk-produk global dalam konteks lokal yang dilakukan oleh masyarakat tersebut kemudian juga membuka kemungkinan adanya pergeseran makna atas nilai budaya.
c.       Ketahanan Nasional dan Globalisasi
Ketahanan nasional adalah kondisi dinamika suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan, yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan serta gangguan, baik yang datang dari luar maupun dari dalam negeri, yang langsung maupun tidak langsung membahayakan integritas, identitas kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan mengejar tujuan nasional.
Dalam rangka ketahanan nasional, peluang dan tantangan bangsa Indonesia dalam era globalisasi dapat dijumpai dalam beberapa bidang yang meliputi bidang politik, ekonomi dan sosial-budaya.

Multilkulturalisme:
Antara Nasionalisme dan Globalisasi
a.       Pengetian Multikulturasi
Multikulturasi pada intinya adalah kesediaan menerima kelompok lain secara sama sebagai kesatuan tanpa memperdulikan perbedaan budaya, etnik, gender, bahasa ataupun agama.
Dalam rangka untuk menjaga kohesi dan integrasi sosial maka modal sosial yang harus dikembangkan ialah sebagai berikut:
1.      Ideologi dan tradisi lokal yang masih berfungsi harus dipelihara
2.      Menjaga dan melaksanakan jaringan sosial yang masih berfungsi.
3.      Institusi-institusi lokal yang masih berfungsi dan adaptif terhadap perubahan haruslah dipertahankan.
b.    Multikulturalisme di antara Nasionalisme dan Globalisasi
Nasionalisme Indonesia yang kosmopolit adalah nasionalisme yang disemangati oleh multikulturalisme. Multikulturalisme menghendaki proses belajar mengenai perbedaan kebudayaan yang dimulai dari kelakuan dan interaksi antar kebudayaan. Interaksi ini semakin penting apabila aneka kebudayaan hidup semakin berdekatan, seperti di Indonesia. Dengan kata lain, multikulturalisme dapat juga disebut sebagai penerjemahan Pancasila ke dalam konteks yang lebih konkrit dan praktis.